Selasa, 26 Maret 2013
NIA, Generasi Penerus Pelatih Tari
photo paling kiri, Tsalisa Nour Ghonya generasi penerus SIRIH DARE siap menerima tambuk estapet Pelatih tari, Walaupun usianya masih 8 Tahun, tapi semangatnya luar biasa. Lihat saja, senyumnya yang ihlas, nampak keyakinan diri yang khas akan memajukan sanggar sirih dare kedepan. Salam Sayang dari Babe. Taufiq Abdullah.S.Pd
Sabtu, 23 Maret 2013
Direktur Sirih Dare Menghadiri Peresmian Kampung Betawi Kemang
Dari kiri ke Kanan :Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi H.tatang hidayat, Direktur Sirih Dare Taufiq abdullah S.pd, Ketua Sanggar Pejatian Harun Al-rasyid, dan Ketua Yayasan Manggar Kelape, H.edi .
Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Berkenan Hadir Pada Peresmian Kampung Betawi Kemang Pada Hari Minggu Tanggal 10 Maret 2013
Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Berkenan Hadir Pada Peresmian Kampung Betawi Kemang Pada Hari Minggu Tanggal 10 Maret 2013
Jumat, 22 Maret 2013
BUSANE /PAKAIAN NANTEN BETAWI
NANTEN BETAWI : Tuan Raje mude ( pengantin Pria ) memakai busane kebesaran Care Hajji, busane ini dipengaruhi oleh Busane Arab, yang terdiri dari : Bagian atas : Alpiah (Penutup Kepala ) ditempel dengan ronce melati, Baju bagian luar namenye Jube , baju bagian dalam namenye Gomis, antara Gomis dan Jube Ade slendang kebesaran, dislempangkan dari pundak kiri menjulur ke pinggang kanan. Pada bagian bawah ( Alas kaki ) sepatu pantopel.
Sementare Tuan Putri ( Mempelai wanita ) meemakai busane yang disebut xare Cine, Busane ini dipengaruhi budaye cina, busane ini terdiri dari : Bgian atas, Ade siangko bercadar yang menutupi muka sang putri, ronce melati yang melingkar disanggaul, sanggul nya disebut Sanggull Buatun. tusuk paku sep[uluh buah, tusuk bunga 5 buah, tusuk lam satu buah. kembang goyang 16 buah ditambah 2 buah tusuk kembang kelape dan 2 buah tusuk kembang rumput. burung hong 4 buah, sepasang sumping, mahkota atau sisir galuh 1 buah. sepasang kerabu sebagai perhiasan ditelinga, kalung pengantin Betawi diatas delima Betawi, sepasang gelang listring dipakai diluar Toaki, sepasang cincin permata, alas kaki selop tutup berbentuk perahu kolek.
UNTUK KONSULTASI BUDAYA BETAWI DATANG LANGSUNG KE SANGGAR SIRIH DARE JL.MAMPANG PRAPATAN XI/ Gg.Citra Tegalparang Rt.06/04 Jakarta Selatan. atau Telp. 0217987134 - 0818837872
Sementare Tuan Putri ( Mempelai wanita ) meemakai busane yang disebut xare Cine, Busane ini dipengaruhi budaye cina, busane ini terdiri dari : Bgian atas, Ade siangko bercadar yang menutupi muka sang putri, ronce melati yang melingkar disanggaul, sanggul nya disebut Sanggull Buatun. tusuk paku sep[uluh buah, tusuk bunga 5 buah, tusuk lam satu buah. kembang goyang 16 buah ditambah 2 buah tusuk kembang kelape dan 2 buah tusuk kembang rumput. burung hong 4 buah, sepasang sumping, mahkota atau sisir galuh 1 buah. sepasang kerabu sebagai perhiasan ditelinga, kalung pengantin Betawi diatas delima Betawi, sepasang gelang listring dipakai diluar Toaki, sepasang cincin permata, alas kaki selop tutup berbentuk perahu kolek.
UNTUK KONSULTASI BUDAYA BETAWI DATANG LANGSUNG KE SANGGAR SIRIH DARE JL.MAMPANG PRAPATAN XI/ Gg.Citra Tegalparang Rt.06/04 Jakarta Selatan. atau Telp. 0217987134 - 0818837872
Kamis, 21 Maret 2013
SIRIH DARE, REBANA KETIMPRING
Rebana Ketimpring jenis rebana yang
paling kecil. Garis tengahnya hanya berukuran 20 sampai 25 cm. Dalam satu grup
ada tiga buah rebana. Ketiga rebana itu mempunyai sebutan, yaitu rebana tiga,
rebana empat, dan rebana lima. Rebana lima berfungsi sebagai komando. Sebagai
komando, rebana lima diapit oleh rebana tiga dan rebana empat. Rebana
Ketimpring ada dua macam. Pertama Rebana Ngarak. Kedua Rebana Maulid.
Sesuai dengan namanya, Rebana Ngarak berfungsi mengarak dalam suatu
arak-arakan. Rebana Ngarak biasanya mengarak mempelai pengantin pria menuju ke
rumah mempelai pengantin wanita. Syair lagu Rebana Ngarak biasanya shalawat.
Syair shalawat itu diambil dari kitab maulid Syarafal Anam, Addibai, atau
Diiwan Hadroh. Karena berfungsi mengarak itulah, Rebana Ngarak tidak statis di
satu tempat saja.
Rebana Ngarak saat ini berkembang dengan baik. Banyak remaja dan pemuda
mempelajarinya. Dalam grup Rebana Ngarak dipelajari pula berbalas pantun dan
silat. Dalam upacara ngarak penganten biasanya ada dialog berbalas pantun dan
atraksi silat. Grup Rebana Ngarak terdapat di berbagai kampung. Misalnya di
kampung Paseban, Kwitang, Karang Anyar, Kali Pasir, Kemayoran, Kayu Manis,
Lobang Buaya, Condet, Ciganjur, Grogol, Kebayoran Lama, Pejaten, Pasar Minggu,
Kalibata, dan lain-lain.
Rebana Maulid sesuai dengan namanya berfungsi sebagai pengiring
pembacaan riwayat nabi Muhammad. Kitab maulid yang biasa dibaca Syarafal Anam
karya Syeh Albarzanji dan kitab Addibai karya Abdurrahman Addibai. Tidak
seluruh bacaan diiringi rebana. Hanya bagian tertentu seperti : Assalamualaika,
Bisyahri, Tanaqqaltu, Wulidalhabibu, Shalla ‘Alaika, Badat Lana, dan Asyrakal.
Bagian Asyrakal lebih semangat karena semua hadirin berdiri.
Pembacaan maulid nabi dalam masyarakat Betawi sudah menjadi tradisi.
Pembacaan maulid tidak terbatas pada bulan mulud (Rabiul Awwal) saja. Setiap
acara selalu ada pembacaan maulid. Apakah khiatanan, nujuhbulanin, akekah, pernikahan,
dan sebagainya.
Pukulan Rebana Maulid berbeda dengan pukulan Rebana Ngarak. Nama-nama
pukulan Rebana Maulid disebut : pukulan jati, pincang sat, pincang olir, dan
pincang harkat.
Dahulu ada seniman Rebana Maulid yang gaya pukulannya khas. Seniman ini
bernama Sa’dan, tinggal di Kebon Manggis, Matraman. Sa’dan memperoleh inspirasi
pukulan rebana dari gemuruh air hujan. Gayanya disebut Gaya Sa’dan.
Minat generasi muda belajar
Rebana Maulid sangat kurang. Kini pembacaan maulid Nabi Muhammad sudah jarang
diiringi rebana.
Kunjungan Alumni MTS. Fatahillah priode 2010
Direktur Sirih Dare photo bersama dengan Alumni MTs.Fatahillah priode 2010-2011
( Anina,Muthiah, Dini, Nia ......................
yang belum dimasukin namanya lapor.
( Anina,Muthiah, Dini, Nia ......................
yang belum dimasukin namanya lapor.
Langganan:
Postingan (Atom)